PEMILIHAN JUMLAH SURAT YANG UNIK
“ Pemilihan angka 114 pada jumlah Surat (h) di Kitab Mulia bukan sembarangan, sepintas ia tidak istimewa. Padahal angka 114 dalam matematika adalah salah satu bilangan ajaib (The Magic Number), karena bilangan-bilangan didalam angka tersebut, terbagi 3 partisi, masing-masing 38 bilangan. Jika dijumlahkan, sebagaimana kupu-kupu, simetris sempurna kedua sayapnya. Batang tubuhnya adalah (117 x 19) dan kedua sayapnya adalah (114 x 19)”.
Klasifikasi: Rumit.
Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba saja teringat pada peristiwa ditahun 2003, ketika itu saya memiliki pertanyaan yang sulit dijawab : “Mengapa ya Kitab Mulia terdiri dari 114 Surat? Mengapa Tuhan tidak memilih angka 100 atau 99 misalnya, angka cantik ?”. Siapa yang tidak suka angka cantik? Mudah dihapal! Nomor HP atau nomor mobil di Indonesia banyak yang menggunakan angka-angka cantik. Ada nomor mobil B 15 UL, dibaca dari jauh, jadi BISUL. Ada lagi D 1 NA – wow, pemiliknya mungkin bernama DINA. Nomor teleponpun demikian, misalnya salah satu nomor HP saya, dibelakangnya 4747, pasangan Bilangan Prima – dan banyak yang tidak tahu – 47 adalah posisi Surat Muhammad.
Bagi yang belum mengetahui, Bilangan Prima atau BP adalah bilangan istimewa, eksklusif (diluar angka 1), karena bilangan ini tidak dapat dibagi oleh angka lain kecuali angka 1 dan oleh bilangan itu sendiri. Angka 47 dan 19 termasuk didalamnya. Termasuk salat dalam Islam, angka 5 dan 17 – atau tawaf (berkeliling memutari Ka’bah di Mekkah) dalam ibadah Haji, yaitu 7 kali.
Tentu saja, waktu itu, sebagian teman-teman tersenyum, bahkan kakak ipar laki-laki mentertawakanku. Katanya: “Coba diskusi sana - dengan para Ulama, barangkali mereka tahu”. “No”, kata saya. “Ini masalah hitungan, sains murni, bukan sekedar pengetahuan tentang agama.” Ya, saya paham dalam hati, mereka – termasuk kakak iparku – menganggap pemikiran seperti ini konyol, dan tidak ada gunanya. Tetapi, ternyata – waktu juga yang menunjukkan sebaliknya!
Kali ini saya akan bagi rahasia angka 114, dengan begitu, pembaca akan mengerti – mengapa jumlah Surat pada Kitab Mulia, tersusun, dengan angka istimewa tersebut. Rahasia yang hanya diketahui, sejak manusia masuk abad ke-20 akhir, ketika manusia telah mengenal Super Computer. Percayalah, di abad ke-21 inipun, hanya sebagian kecil saja – sangat sedikit – yang mengetahui rahasia ini.
Dongeng dulu.
Kisah lain - suatu hari ditahun yang sama, dalam salah satu artikel di Internet, seorang dosen Perguruan Tinggi Islam di Jakarta mengklaim dengan percaya diri, bahwa seharusnya, Surat Al Baraa’ah (At Taubah atau Pengampunan) tidaklah terpisah denganBasmallah dari Surat Al Anfaal (Pampasan Perang). Surah ke-8 dan ke-9, merupakan satu Surat (Bab atau chapter), katanya. Masalah ini timbul, terutama disebabkan tidak ada kalimat Pembuka, Basmallah di Surat ke-9. Padahal semua Surat, memilikinya. Basmallahadalah kalimat “Bismillah hirahmaanir rahiim” atau artinya “Dengan (didahulukan) nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. .Dengan demikian, jumlah Surat dalam Kitab Mulia tidak 114 tetapi 113, menurut pandangannya. Belakangan saya tahu, pemikiran seperti ini dipengaruhi oleh pandangan umum risalah Abdul Masih al-Kindi (873 M), yang mengkritisi susunan Surat di Kitab Mulia. Risalah tersebut diketahui secara luas ketika, di abad ke-19, seorang warga Amerika yang bertugas di Mesir, Anton Tien, mengedit dan menterjemahkan manuskrip al- Kindi kedalam bahasa Inggris. Pemikiran seperti ini, banyak diadopsi, oleh kalangan Barat misalnya saja, Arthur Jeffery (1959 M) dari Australia dan sejumlah sarjana Muslim baik di Timur Tengah maupun di Indonesia, diakhir abad ke-20. Bahkan Jeffery berpendapat, jumlah Surat dalam susunan Kitab Mulia hanyalah 110. Surat Pertama dan dua Surat terakhir tidak ada.
Ringkas kata, tentu saja pemikiran tersebut keliru, dan telah dibantah atau diluruskan misalnya oleh cendekiawan India dalam bukunya yang fenomenal, The History of the Qur'anic Text from Revelation to Compilation oleh Muhammad Mustafa al-Azami, yang mendapat Hadiah Penghargaan dari Yayasan King Abdul Azis Saudi Arabia, karena luar biasa isinya.
Bagaimanapun juga, jika kita belajar struktur susunan Kitab Mulia apalagi bahasa kripto (sandi), maka kita akan lebih yakin bahwa memang harus 114 Surat. Tuhan tidak akan sembarangan memilih angka, untuk menunjukkan otentitas mushaf (susunan Kitab Mulia). Angka 114 bukanlah angka biasa, dalam matematika ia disebut salah satu “The Magic Numbers”. Sepintas, ia tidak menunjukkan keistimewaanya, hanya angka genap dan bukan termasuk Bilangan Prima (BP) atau tidak masuk dalam deret Fibonacci.
Lalu dimana istimewanya?
Bilangan 114 yang ajaib!
Sekali lagi, angka 114 sepintas lalu tidak istimewa.
Kita harus berterima kasih kepada para matematikawan yang telah melakukan studi detil mengenai angka 114 ini, selama tahunan. Salah satunya adalah Prof. Dr Bassam Jarrar warga Amerika keturunan Lebanon, dengan Noon Centre-nya. Ia dibantu oleh Super Computer sehingga berhasil menggali keistimewaan angka 114.
Fakta Pertama: Sebagaimana kita tahu, saya telah menguraikan dalam my Notessebelumnya - dengan angka 114, kita akan mendapatkan susunan Kitab Mulia yang berpasangan, 57 Surat Homogen dan 57 Surat Heterogen. Berpasangan atau azwaaja , baik yang telah diketahui maupun yang belum diketahui (Qs, 36:36). Inilah Keajaiban susunan Kitab Mulia, yang tidak mungkin didapatkan dari buku-buku lainnya, apapun isinya dan bahasanya. (See my Notes, tentang Kitab Mulia Berpasangan Sempurna).
Fakta Kedua: Angka 114 adalah kelipatan bilangan 19, bilangan prima yang digunakan sebagai Kode Utama Kitab Mulia, yaitu 6 x 19. Disini anehnya, kombinasi 6 dan 19, adalah bilangan 619, bilangan prima juga. Ia bilangan prima yang ke-114! Kebetulankah?
Supaya mudah bagi pembaca, dibawah ini ditampilkan tabel BP hingga 619.
Pada tabel berikut, deretan Bilangan Prima. Angka 619 adalah BP yang ke-114.
-------------------------------------------------------------------------------------
2 3 5 7 11 13 17 19 23 29
31 37 41 43 47 53 59 61 67 71
73 79 83 89 97 101 103 107 109 113
127 131 137 139 149 151 157 163 167 173
179 181 191 193 197 199 211 223 227 229
233 239 241 251 257 263 269 271 277 281
283 293 307 311 313 317 331 337 347 349
353 359 367 373 379 383 389 397 401 409
419 421 431 433 439 443 449 457 461 463
467 479 487 491 499 503 509 521 523 541
547 557 563 569 571 577 587 593 599 601
607 613 617 619 - - -
------------------------------------------------------------------------------------
Kita dapat lihat, BP diatas disusun tiap baris ada 10 angka. Semuanya, ada 11 baris ditambah baris ke-12 yang hanya sampai 4 angka saja. Artinya, itulah angka ke - 114 dari BP, yang menunjukkan bilangan 619.
114 adalah 6 x 19, dan BP ke-114 adalah 619.
Fakta Ketiga: Ternyata, angka 114 yang terlihat tidak istimewa, justru sebaliknya! Semua bilangan pada atau didalam angka ini (1 sampai dengan 114), terbagi menjadi 3 partisi simetris, layaknya seperti kupu-kupu. Ditengah adalah batang tubuhnya (117 x 19), dan disampingnya adalah kedua sayapnya (114 x 19). Partisi pertama adalah nomor-nomor Surat yang dapat habis dibagi angka 2, atau genap. Tetapi jika dapat habis dibagi angka 3, angka tersebut masuk pada partisi kedua. Sedangkan partisi ketiga, adalah nomor-nomor Surat yang tidak dapat dibagi 2 dan 3. Ajaib, semua partisi, terdiri dari 38 Surat (2 x 19). Tepat, tidak kurang dan tidak lebih.
Ringkasnya, dapat dilihat pada tabel berikut, dibawah ini.
TABEL 1.2
KITAB MULIA TERBAGI MENJADI 3 PARTISI SIMETRIS
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Dapat dibagi 2
38 surat bernomor: 2, 4, 8, 10, 14, 16, 20, 22, 26, 28, 32, 39, 38, 40, 44, 46, 50, 52, 56, 58, 62, 64, 68, 70, 74, 76, 80, 82, 86, 88, 92, 94, 98, 100, 104, 106, 110, 112. Jumlah 2.166 atau (114 x 19)
II. Dapat dibagi 338 surat bernomor: 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36, 39, 42, 45, 48, 51, 54, 57, 60, 63, 66, 69, 72, 75, 78, 81, 84, 87, 90, 93, 96, 99, 102, 105, 108, 111, 114. Jumlah 2.223 atau (117 x 19)
III. Tidak dapat Dapat dibagi 2 & 3
38 surat bernomor: 1, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 25, 29, 31, 35, 37, 41, 43, 47, 49, 53, 55, 59, 61, 65, 67, 71, 73, 77, 79, 83, 85, 89, 91, 97, 95, 101, 103, 107, 109, 113. Jumlah 2.166 atau (114 x 19)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Partisi pertama, jika angka-angka didalam dijumlahkan: 2+4+8+10+.....110+112= 2.166 atau 114 x 19. Demikian juga jumlah angka-angka pada partisi ketiga, serupa, 2166 juga atau 114 x 19. Inilah sayap kupu-kupu yang simetris, baik bentuk, ukuran dan pola warnanya. Sedangkan, partisi kedua, jumlah angka-angka didalamnya: 3+6+9+……+111+114= 2233 atau 117 x 19. Inilah batang tubuh dan kepala kupu-kupu.
Luar biasa bukan! Apakah terpikirkan sebelumnya oleh para pembaca, keistimewaan angka 114.?
Fakta Keempat: Angka 114 ini adalah pasangan angka 6236. Angka 6236 adalah jumlah ayat Kitab Mulia. Kombinasi 7 digit membentuk bilangan baru 1146236, karena bolak-balik merupakan bilangan kelipatan 7 juga. Lihat, 1146236 adalah 7x 163748 dan jika dibaca dari kanan kekiri, menjadi bilangan 6326441 atau 7 x 903773.
Ini adalah sebagian contoh dari keajaiban pasangan 114 dan 6236. Lebih detil bisa dibaca pada Note saya yang lain, misalnya :THE NUMB3RS, 114 & 6236.
Karena istimewanya, para Pemburu Angka-Angka Ajaib menyebutnya – Kode yang datang dari Alien!
Uji Materi.
Bagi pembaca yang belum yakin bahwa angka 114 ini dipilih karena kebetulan, mari kita lanjutkan dengan uji materi pada isi Kitab Mulia. Adakah angka 114 ini menjadi salah satu kode pelengkap dalam susunan isi Kitab?
Studi Kitab Mulia bertahun-tahun oleh para cendekiawan – ditemukan 5 Surah, dimana nomor Surah dan jumlah ayatnya tepat 114. Surah tersebut dengan nomornya adalah: 1)Al-Hjr/Kota Al Hijr atau Hegra (15), 2) Az-Zumar/Rombongan-rombongan (39), 3)Al-Ma’arij/Tempat-tempat naik (70), 4)Al-Ghasyiah/Hari Pembalasan dan 5)Al-Ma’un/Barang-barang yang berguna (107). Inilah Surat-surat istimewa yang berhubungan dengan angka 114, jumlah nomor Surat dan ayatnya 5 x 114, atau 30 x 19 atau 570.
TABEL 1.3
ENKRIPSI SURAT, AYAT, DAN ANGKA 114
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
No Nama Surat No. Surat Jumlah Ayat Jumlah No. Surat
+ ayat
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 Al-Hijr (Hegra) 15 99 114
2 Az- Zumar (Rombongan-rombongan) 39 75 114
3 Al-Ma'arij (Tempat-tempat Naik) 70 44 114
4 Al-Ghasyiah (Hari Pembalasan) 88 26 114
5 Al-Ma' un (Barang-barang yang Berguna) 107 7 114
Jumlah 319 251 570
atau (19x30)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sulit kita mengerti ada manusia di abad ke-7 mampu menyusun Kitab seperti ini.
Bahkan manusia abad ke-21 pun tidak terpikirkan hal seperti ini! Apa lagi, jika kita mengingat wahyu ini turun diberbagai tempat dan berbagai peristiwa selama kurun waktu kurang lebih 23 tahun. Bagaimana mungkin, mahluk seperti manusia mampu mensinkronkan tema, isi, nada dan irama dengan susunan Surat dan ayat untuk tujuan teologis?
Bagaimanapun juga prinsip umum tidak dilanggar – Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan, antara lain : (1) Mizaan atau seimbang, serasi, selaras dan sepadan, (2)Al adaad, dengan hitungan yang teliti, math, (3) Berpasangan atau azwaaja, (4)Ukuran tertentu, memiliki spesifikasi atau qadar dan (5) Pasti bermanfaat atau fungsional.
Apa kesimpulannya?
Fakta telah menunjukkan bahwa angka 114 – dipilih karena istimewa - ia akan diketahui ajaib jika para pembaca memahami matematika. Ini sesuai dengan penggalan ayat yang berarti “Tuhan menghitung (menciptakan) segala sesuatu dengan hitungan yang teliti, satu persatu, atau math “(Qs, 72:28).
Kitab Mulia, selain tersusun berpasangan, azwaaja (Qs, 36:36) ia juga memiliki kode matematis, dimana hanya sedikit orang yang mengetahui. Tidak juga para Ulama atau guru agama. Salah satu tujuannya, untuk menunjukkan keasliannya, bahwa memang isi Kitab Mulia turun dari langit – bukan dikarang atau disusun oleh manusia. Sangat bermanfaat, menambah keyakinan bagi orang-orang yang beriman (Qs, 74:30-31).
Salam
Arifin Mufti
Bandung, West Java, Indonesia.
Bacaan lebih lanjut:
- Matematika Alam Semesta – Arifin Mufti
- Misteri Kitab Mulia – Arifin Mufti
- Metodologi Bibel dalam Studi Al-Qur’an – Adnin Armas, M.A
- The History Of The Qur’anic Text: From The Revelation To The Compilation – Muhammad Mustafa al-Azami.
- Tabel: Prime Numbers
- The Noble Qur’an
- First Signs of Numerical Miracles In the Holy Qur’an. – Prof Dr Bassam Jarrar , Noon Centre
- Kumpulan My Notes.
Diambil dari tulisan Arifin Mufti :
https://www.facebook.com/notes/arifin-mufti/mengapa-114-/10151469896050212/
https://www.facebook.com/notes/arifin-mufti/mengapa-114-/10151469896050212/
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !