Headlines News :
Home » , » Penyebab Terjadinya Topan

Penyebab Terjadinya Topan

Secara ilmiah dalam kajian meteorogi, angin topan terjadi akibat perbedaan tekanan udara yang terjadi dalam sistem cuaca. Biasanya angin topan terjadi di antara musim kemarau panjang pada siang hari yang panas dengan suhu udara terik di tengah Samudera luas, sehingga dari akibat panasnya matahari yang diserap oleh bumi pada daerah yang menerima energi matahari lebih besar akan memiliki suhu udara yang lebih panas sehingga tekanan udaranya menjadi lebih rendah yang kemudian menimbulkan terjadinya proses perpindahan aliran udara antara wilayah yang punya suhu udara lebih tinggi pada wilayah yang bersuhu lebih rendah.

Angin topan merupakan pusaran angin yang sangat kencang hingga mencapai kecepatan 115 -  300 km per jamnya. Angin topan ini banyak ditemui di daerah pembagian musim yang  berikilim tropis yang berada di antara garis balik selatan dan utara. Namun angin topan ini tidak melanda pada daerah yang berdekatan dengan garis khatulistiwa. Oleh karena itulah angin topan sangat jarang terjadi di Indonesia karena Indonesia berada persis di garis khatulistiwa.
Beberapa penyebab angin topan yang dapat merusak bumi :
  1. Angin topan terjadi karena adanya tekanan udara yang sangat berbeda sehingga tekanan udara tersebut membuat sebuah pusaran dalam sistem cuaca. Angin topan ini lebih banyak terjadi di samudera karena tekanan udaranya yang lebih berbeda dibandingkan dengan yang ada di daratan. Biasanya angin topan lebih berpotensi muncul saat musim kemarau pada siang hari dimana suhu sedang mencapai puncaknya sedangkan suhu di dalam samudera tidak bisa mengimbanginya oleh karena itu di samudera angin topan menjadi hal yang sudah biasa terjadi.
  2. Lebih jelasnya angin topan terjadi karena pada saat tengah hari saat suhu udara menjadi sangat panas, lapisan atmosfer bumi juga akan menerima suhu panas yang lebih besar namun tekanan udaranya rendah. Karena hal itulah maka akan terjadi perpindahan tekanan udara dari tempat yang memiliki suhu rendah menuju tempat yang memiliki suhu tinggi sehingga terjadilah pusaran angin yang disebut sebagai angin topan.
  3. Angin topan ini sering terjadi di wailayah samudera yang dekat dengan garis khatulistiwa seperti samudera pasifik dan laut atlantik. Pada saat tengah hari, suhu akan mencapai lebih dari batas normal yaitu sebesar 27 derajat naik sedemikian rupa sehingga membuat suhu permukaan laut menjadi lebih tinggi dibandingkan denga suhu yang berada di dalam air. Hal ini akan membuat penguapan yang sangat besar dan cepat, pada proses penguapan tersebut juga terjadi proses pembekuan sehingga menyebabkan pusaran angin yang bergerak cepat.
  4. Angin topan atau di Indonesia juga dikenal sebagai angin badai biasanya datang secara mendadak namun sebelum itu telah terjadi proses pembentukan pusaran angin yang berlangsung selama beberapa jam. Jadi, sebenarnya untuk menghindari angin topan ini bisa dilakukan asalkan sudah ada alat deteksi angin topan. Apalagi saat ini sudah ada teknologi satelit yang bisa mendeteksi adanya perbedaan suhu dan lainnya yang memungkinkan bisa memetakan wilayah mana yang berpotensi terjadi angin topan. Teknologi ini sudah dimiliki oleh negara yang menjadi langganan angin topan sehingga bisa melakukan deteksi dini dan bisa mengupayakan proses mitigasi bencana lebih awal.
  5. Namun karena adanya kerumitan dalam hal cuaca dan udara yang sedemikian rupa, adakalanya angin topan sangat sulit di deteksi keberadaannya. Jika angin topan berada di samudera atau laut mungkin sudah biasa karena korban yang ditimbulkan tidak banyak bahkan tidak ada. Namun yang dikhawatirkan adalah jika angin topan terjadi di daratan yang memiliki pemukiman warga maka ini sangat berbahaya dan perlu dilakukan perlindungan secepatnya dan bisa menjadi penyebab tanah longsor.
Tanda-tanda Angin Topan
  • Tanda-tanda akan terjadinya angin topan di suatu wilayah dapat diidentifikasi seperti terjadinya peningkatan suhu yang sangat drastis selain itu juga disertai dengan petir atau kilat yang cukup kuat.
  • Tanda lainnya yang bisa dideteksi adalah burung atau kumpulan hewan lain yang berkumpul dan menjauhi pantai bersama-sama, jika sudah ada tanda ini sebaiknya anda tidak mendekati area laut.
  • Tanda lainnya adalah angin yang sangat cepat dan angin tersebut terasa kering serta panas selain itu jika menyentuh badan akan terasa tidak nyaman.
  • Bukan itu saja namun tanda lainnya yang bisa dilihat adalah munculnya jenis jenis awan seperti awan cumulus atau awan putih hampir perak yang bergerombol sangat tebal di langit. Durasi pembentukan pusaran angin mungkin akan membutuhkan waktu hingga 1 jam lamanya dan ini juga biasanya disertai dengan angin kencang sehingga pohon dan ranting juga ikut bergoyang kencang.

---)o(---
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Choose Your Own Language

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © Pebruari 2017 - FRIDA ACEDA - All Rights Reserved
Design by Utak-Atik Mediatama Sumedang