Headlines News :

Cerita Lucu

Di sebuah lapangan, ada empat orang anak yang bersiap-siap hendak lomba lari. Sang pelatih pun mulai menghitung. "1, 2, 3, lari!!!!" teriak sang pelatih setelah meniup peluit dengan kencang. Semua peserta lomba berlari, kecuali paijo. 

Pelatih : "lho kenapa kamu gak ikut lari?"
paijo : "lha saya nomor 4 pak. Tadi yang disuruh lari 1, 2, dan 3."


---)(---
Pada suatu hari ada seorang wartawan yang mendapat kabar bahwa baru saja terjadi kecelakaan. Dia lalu bergegas menaiki motornya dan ngebut menuju ke TKP. 

Tapi, saat dia tiba di TKP,  di sana ternyata sudah ada banyak sekali orang yang berkerumun untuk melihat korban kecelakaan tersebut. Wartawan itu berusaha untuk menerobos kerumunan orang, supaya bisa mengambil beberapa foto korban dari dekat. Tapi, dia tidak berhasil karena memang kerumunannya sangat padat. 

Setelah berpikir sejenak, akhirnya wartawan itu mendapatkan ide yang menurutnya cemerlang. 

“Hai, minggir kalian semuanya! Ayo minggir!” Wartawan itu berteriak-teriak kepada orang-orang yang mengerumuni korban kecelakaan itu. “Aku ini ayah korban! Beri aku jalan!” Lanjut wartawan itu. 

Tiba-tiba semua orang terdiam, dan mata mereka tertuju kepadanya, dan mereka pun memberinya jalan. 

Dalam hati, wartawan itu tertawa karena tipuannya berhasil. 

Ketika dia sampai di tengah kerumunan itu, ia bengong karena melihat korban kecelakaan itu…seekor anak monyet!





1. Cerita Lucu Upin : Surga atau Neraka
Bu Guru: “Anak-anak. Siapa yang mau masuk surga?”
Anak-anak: (Dengan serempak) “Sayaa!”
Upin: (Lagi duduk di belakang hanya diam saja).
Bu Guru: “Siapa yang mau masuk neraka?”
Anak-anak: “Tidak mauu!”
Upin: (Tetap diam saja).
Bu guru: (Mendekat) “Upin, kamu mau masuk surga atau neraka?”
Upin: “Tidak kedua-duanya Bu Guru.”
Bu Guru: “Kenapa?”
Upin: “Habis waktu ayah saya mau meninggal, beliau berpesan:  Upin, apapun yang terjadi kamu harus masuk TENTARA.


2. Cerita UPIN dan Rapotnya

Ini cerita Upin saat menerima rapot,
Upin: “Pak, nanti libur terima rapot beliin Upin sepada ya..”
Bapak Upin: “Oke, tapi rapot sekolahmu harus ada angka 9 nya. Ga usah semua, cukup tiga saja..”
(Setelah menerima rapot).
Upin: “Pak, rapot Upin angka 9 nya ada tiga.. Sepedanya mana Pak!!”
Bapak Upin: “Nahh gitu dong, itu baru namanya anak bapak. Tuh, sepedanya sudah bapak beli.. Rapotnya mana Pin??”
Upin: “Upin taro diatas TV pak..” (Sambil mengayuhkan sepeda barunya).
Isi Raport  Upin:
-Matematika = 3
-IPA = 5
-Penjas = 4
-IPS = 4
-Bhs Indonesia = 5
-Sakit = 9
-Ijin = 9
-Alpa = 9



3. Cerita UPIN dan PR-nya

UPIN : Pak, apakah orang boleh dihukum untuk sesuatu yang belum diperbuatnya ?
Guru : Oh, tentu saja tidak. Orang hanya boleh dihukum untuk perbuatan yang telah
dilakukannya.
UPIN : Syukurlah, Pak. Saya belum membuat PR.


4. Penemu Australia

Guru : Pin, di mana letak Australia ?
Upin : Di sini, Bu! ( sambil menunjuk peta )
Guru : Bagus! Sekarang Bejo, siapa yang menemukan Australia?
Bejo : Upin, Bu!


Paijo dan Masalah

Guru sedang menegur si Paijo
 
Guru : "mengapa nilai matematikamu sekarang selalu di bawah lima Jo..., padahal sebelumnya
selalu di atas delapan, apa kamu punya masalah?"
Paijo : "ya bu, saya memang sedang punya masalah."
Guru : "apa masalahmu, nak?"
Paijo : "kalkulator saya hilang, bu."

Jangan Sampai Lupa

Bejo sepulang dari sekolah bercerita pada Abahnya yang gak pernah sekolah.

Bejo : "Bah... tadi aku dimarahin sama pak guru."
Abahnya : "Memang kamu salah apa Jo.."
Bejo : "Tadi aku enggak bisa jawab pertanyaan pak guru Bah"
Abahnya : "Memangnya kamu ditanya apaan...?"
Bejo : "Pak guru tanya...dimana letaknya Washington..."
Abahnya : "Makanya Jo... lain kali kalau kamu ngeletakin sesuatu jangan sampai lupa letaknya."


Penyakit Rematik

Dokter kepada pasiennya, kakek 72 tahun....

Dokter : "Pak, rasa sakit di kaki kanan anda itu tampaknya akibat penyakit rematik."
Pasien : "Penyakit rematik itu apa, dok ?"
Dokter : "Rematik itu salah satu penyakit yang menyerang sendi, Pak. Penyakit itu dapat
disebabkan, misalnya, karena usia Bapak sudah tua..."
Pasien : "Eh, dokter jangan coba2 bohongin saya ya !! Kaki sebelahnya, umurnya juga
udah sama tuanya, tapi gak sakit apa-apa tuh"



Tes Darah

Dua orang cowok sedang duduk di sebuah klinik kesehatan. Salah satu dari mereka
menangis sampai bercucuran air matanya.

Cowok yang lain bertanya :  Mengapa kamu menangis ?
Yang nangis menjawab : Saya kesini untuk tes darah
Cowok yg lain tanya :  "Trus kenapa? Kok kamu sampai menangis? Takut?"
Yang nangis menjawab:  Bukan. Ketika sedang menjalani tes darah, mereka memotong
                                           jariku.

Mendengar hal ini cowok yang lain mulai menangis. 
Cowok yang pertama kaget dan bertanya : "Lho, kenapa kok kamu yang menangis sekarang?"
 
Jawab cowok yang lain : "Soalnya... aku datang kesini untuk tes urine..."


Sepak Bola

Pada pelajaran Olahraga Ibu Guru bertanya pada murid-murid :

Ibu Guru : "Siapa yang senang sepak bola ?"
Ucok : "saya bu" (si Ucok mengacungkan telunjuk setinggi-tingginya)
Ibu Guru : "Bagus... berarti Ucok anak sehat suka olahraga, sekarang ibu tanya..."
Ucok : "siap bu" (si Ucok menjawab dengan tegas sebelum  Ibu guru memberikan pertanyaan)
Ibu Guru : "Kenapa waktu bermain pada sepak bola satu babaknya 45 menit ?"
Ucok : "Karena jumlah pemainnya kedua kesebelasan 11 + 11 = 22, dan masing-masing orang yang bermain bola membawa dua bola dalam celana, sehingga 22 x 2 = 44, dan ditambah dengan 1 bola yang disepak, jadi pas berjumlah 45.
(Bu Gurupun bengong...).


--)(--

Pak Raden Minum Cendol

Pak Raden suruh Unyil pesan segelas cendol, saking hausnya cendolpun habis di minum Pak Raden dalam sekejab.
Pak Raden : "Nyil kok pesan cendol enggak pakai santan?"
Unyil : "Pakai kok, masak Pak Raden enggak ngerasain ?"
Pak Raden : "Memang benar Nyil hambar rasanya"
Unyil : (sambil nunjuk ke kumis Pak Raden) "itu santannya kesaring dikumis".


--)(--









0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Choose Your Own Language

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © Pebruari 2017 - FRIDA ACEDA - All Rights Reserved
Design by Utak-Atik Mediatama Sumedang